Friday, December 15, 2006

Tuhan, salah satu sifatnya adalah ADIL. Ketika Dia menciptakan panas, juga akan akan menciptakan dingin. Ada senang, ada sedih. Ada pria, ada perempuan. Begitu juga dalam berbagai macam hal yang lain. Saat awal dimulai, awal dari apapun itu bentuknya, maka saat itu pula ada yang berakhir. Begitu juga sebalikanya, saat ada akhir disaat itu pula sebuah awal dimulai.
Ketika kita berani untuk memulai sesuatu, saat itu pula kita harus siap dan berani untuk menghadapi sebuah AKHIR. Dalam perjalanan dari awal menuju akhir tentu banyak hal yang terjadi. Baik itu yang menyenangkan dan sesuai dengan hati dan pikiran kita ataupun yang menyedihkan. Itulah keadilan Tuhan.
Saat tiba pada waktu kita harus menentukan kapan sesuatu, apapun itu bentuknya, tentu banyak faktor ataupun sebab yang mendorong kita untuk menempuh jalan tersebut. Sebab itu tidak merupakan sebuah kehendak yang kuasa. Takdir,menurut saya pribadi, akan melalui sebab akibat. tidak dapat berjalan, atau jatuh pada setiap orang dengan sendirinya. Dia tidak mentakdirkan seseorang jadi miskin, bodoh, ataupun sebagainya. Ketika kita lapar, kita tidak bisa menyalahkan Tuhan karena tidak "memberikan" kita makan, ketika kita tidak dapat mengerjakan soal-soal ujian, itu bukan kehendak Dia. Semuanya melalui sebab akibat. Kalau kita tidak belajar, mana bisa kita pintar, kalau kita tidak makan mana bisa akan kenyang, kalau kita tidak berusaha tentu tidak akan mendapat apa yang kita inginkan. Kalau kita tidak menanam, tidak akan memeti k.Ketika orang berputus asa dengan apa yang telah dia dapat dan itu bukan atau tidak sesuai dengan kehendaknya, lantas berkata bahwa itu adalah takdir Tuhan (menurut saya) dia secara tidak langsung telah menuduh bahwa Tuhan tidak adil, padahal salah satu sifat yang PASTI ada pada Tuhan adalah adil.
Ketika, kita tidak mau mencoba tentu kita juga tidak akan tahu apa yang akan terjadi, rasanya, dan bagaimana kelanjutannya. Kita bia berdoa dan berusaha, Tuhan yang menentukan.
Kembali pada akhir. Di saat akhir telah datang, tergantung pada kita apakah kita mau menyapa dan mengikutinya atau menolak dan meminta tenggat waktu. Hal ini tidak berlaku pada kematian, karena mati tidak dapat dimajukan dan dimundurkan...
Sebuah akhir yang indah, tentu itulah yang semua manusia harapkan, seperti lagunya Jikustik yang berjudul Akhiri Ini Dengan Indah. Namun, jika yang terjadi adalah sebuah frustrated expectation , (jika udah ambil mata kuliah Metode Penelitian Sastra, akan tahu), tentu akan sangat mengecewakan dan menyakitkan.
Ok, sebuah sad ending atupun tragis malahan. Banyak contoh yang dapat kita temui dalam kehidupan sekitar kita. Cobalah tengok alam skitar kita...KAlau kita tidak tahu, coba kita tanya pada rumput yang bergoyang...Kalau dalam lagu OST Gie, kita temukan sepenggal lirik...Bagi waktumu denga alam, kau akan tahu siapa aku sebenarnya...Mungkin itu yang tepat bagi kita untuk berkaca.
Ketika kiat harus mengakhiri sesuatu, cobalah mengakhirinya dengan indah. Jangan pernah diakhiri dengan suatu KEBOHONGAN dan DUSTA.Satu hal yang harus kita yakini,seperti yang saya tulis diatas, bahwa ketika sesuatu harus berakhir, maka sebuah awal akan dimulai....

-lokerku,13 Desember 2006-
Saat hujan deras mengguyur Jogja

No comments: