Monday, December 25, 2006

perempuan yang kupanggil IBU...

Ibunda



Tanggal 22 Desember adalah hari yang biasa kita peringati sebagai Hari Ibu. Banyak orang yang tidak begitumemperhatikan,bahkan terkesan menyepelekan, tanggal tersebut-termasuk saya pribadi, sering lupa. Bagaimanakah sosok ibu dalam hidup kita?

Ibu, dalam bahasa Jawa dapat kita panggil dengan sebuatan simbok, dalam bahasa Arab bernama umi adalah seseorang yang “melahirkan” kita. Mereka-para ibu- butuh perjuangan yang tidak gampang untuk “mengadakan” anaknya ke dunia ini. Bagaimana susah payahnya disaat bayi dalam kandungan selama kurang lebih sembilan bulan, membawa kesana-kemari,memberikan makanan,menjaga kesehatan,dll. Hingga tiba saatnya seorang orok keluar dari rahim ibunya dan menghirup udara serta membuka mata untuk pertama kalinya..

Namun, ketika seorang sudah memulai perkembangannya dari anak-anak, remaja, dewasa, terkadang banyak orang tua yang kecewa akan sikap dan perilaku anaknya-orang tua saya juga. Mulai dari sikap yang tidak sopan, membangkang terhadap perintahnya. Apakah kita sebagai anak pernah berpikir bagaimanakah kita akan membalas jasa kedua orang tua kita-terutama ibu. Dalam sebuah riwayat, sutau ketika Nabi SAW ditanya oleh seorang sahabat:

“Apakah dengan yang saya lakukan, yaitu memberikan semua penghasilan dari perkerjaan saya, saya turuti semua kemauannya, saya gendong kemanapun dia pergi, itu saya sudah dapat membalas semua jasa ibu saya?”, tanya sahabat tersebut. Lantas jawab Nabi:

“Tidak, tidak sama sekali. Bahkan hanya sekecil kuku hitamnya. Kamu menggendong ibumu, tapi kamu berharap agar ibumu cepat mati sedangkan ibumu dulu menggendong kamu berharap supaya kamu hidup dan berumur panjang”.

“Lantas apa yang harus saya lakukan agar saya dapat membalas semua kebaikan ibu saya”, lanjut sahabat tersebut.

“Kamu tidak akan pernah bisa membalas semua kebaikan ibumu, kecuali jika ibumu menjadi budak dan kamu bebaskan. Itu saja”, jawab Nabi.

Dari penggalan cerita tadi, kesimpulan dapat kita ambil dengan mudah. Kita lihat jaman sekarang ini-terutama di Indonesia. Kondisi jaman, dimana perbudakan telah terhapuskan, bagaimana kita akan mendapati orang tua kita sebagi budak ?.Suatu hal yang,mungkin saja, tidak mungkin untuk kita dapat membebaskan budak. Satu hal yang menjadi pemikiran dalam benak kita adalah, bagaimana cara kita untuk membalas semua jasa baik orang tua kita?-terutama seorang ibunda.

-kampus,00.26-

26 Desember 2006

No comments: